Kamis, 12 November 2015

Angka dan Lambang Bilangan

Angka

. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.

#   Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

#   Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000)

 Cara Penggunaan

1. Angka digunakan untuk  Menyatakan:


Misalnya:

(i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi 

0,5 sentimeter
     5 kilog 
4 meter persegi
     10 liter


(ii) satuan waktu 

1 jam 20 menit
pukul 15.00
tahun 1928
17 Agustus 1945


(iii) nilai uang,

Rp5.000,00
US$3.50*
$5.10*
¥100
2.000 rupiah


(iv) kuantitas

50 dolar Amerika
10 paun Inggris
100 yen
10 persen
27 orang

* tanda titik di sini merupakan tanda desimal.

Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.

Misalnya:

* Jalan Tanah Abang I No. 15
* Hotel Indonesia, Kamar 169

3. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.

Misalnya:

* Bab X, Pasal 5, halaman 252
* Surah Yasin: 9

Lambang Bilangan

B. Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut:

1. Bilangan utuh
Misalnya:

dua belas = 12
dua puluh dua = 22
dua ratus dua puluh dua = 222





2. Bilangan pecahan
Misalnya:

setengah = 1/2
tiga perempat = 3/4
seperenam belas = 1/16
tiga dua pertiga = 32/3
seperseratus = 1/100
satu persen  =1%
satu dua persepuluh  = 1,2


3. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut.
Misalnya:

* Paku Buwono X
* pada awal abad XX
* dalam kehidupan pada abad ke-20 ini
* lihat Bab II, Pasal 5
* dalam bab ke-2 buku itu



* di daerah tingkat II itu
* di tingkat kedua gedung itu
* di tingkat ke-2 itu
* kantornya di tingkat II itu

4. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti
Misalnya:

tahun '50-an
uang 5000-an
lima uang 1000-an


(tahun lima puluhan)
(uang lima ribuan)
(lima uang seribuan)

NB: 1950  disingkat menjadi  '50

5. Lambang bilangan boleh ditulis dengan huruf saat lambang bilangan tidak dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.

Misalnya:

Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.

Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang memberikan suara blangko.

Kendaraan yang ditempah untuk pengangkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo.

6. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:

                            Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
                            Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.

Bukan:

                            15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
                             Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo.

7. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya:

                              Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
                              Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang.

8. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.
Misalnya:

                               Kantor kami mempunya dua puluh orang pegawai.
                               Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.

Bukan:

                                Kantor kamu mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai.
                                Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan majalah.

9. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Misalnya:

                                   Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan                                      puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).

                                   Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan                                          puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar